25 Februari 2009

Pokok Bahasan V

THE BATTLE OF SOCRATES VS SOFIS

Asal Usul Sofis

  • Sofis asal mulanya bermakna ahli.
  • Sejak pertengahan abad ke V SM, Kaum Sofis adalah golongan guru yang merantau ke mana-mana untuk memberi pengajaran dan dengan demikian mencari nafkah.
  • Pada mulanya, sebutan Sofis tidak memiliki konotasi jelek. Founding father nya adalah Georgias dan Protagoras, keduanya mempunyai image yang baik.

Asbabul Wurud Aliran Sofis

  • Ada dua faktor, intern dan ekstern.
Intern : ada suatu kejemuan yang melanda para generasi yang berkembang di sekitar tahun 450 SM. Perdebatan yang bermula sejak zaman Thales tentang timbulnya alam semesta, indra dan intelek pada jaman Herakleitos dan Parmenides merupakan suatu fakta yang tak bisa dielakkan. Puncaknya adalah ketika perdebatan-perdebatan itu dikonfrontasikan dengan pengalaman sehari-hari yang dalam banyak hal menimbulkan rasa keragu-raguan terhadap pikiran filsafat. Akhirnya mereka menghentikan permenenungan Metafisik tersebut.

Ekstern : Faktor keadaan politik saat itu. Atau lebih tepatnya perubahan jaman. Bangsa Yunani mengalami perubahan kebudayaan akibat peperangan melawan persia. Yang secara langsung bersentuhan dengan munculnya aliran Sofis adalah adanya sistem demokrasi di Athena. Dalam sistem demokrasi ini memungkinkan setiap orang menjadi penguasa. Akhirnya ini memunculkan hasrat untuk belajar dan mencari kecakapan untuk memperoleh kedudukan dalam masyarakat. Di sinilah kaum sofis berperan.

Apa Yang Kaum Sofis Ajarkan ?

  • Setting sosial di Yunani waktu itu menuntut para sofis untuk mementingkan kecakapan berpolitik dan mempergunakan alat-alat kesibukan politik, seperti rapat-rapat, berpidato, menarik masyarakat, dan lain-lain. Soal kebenaran kebanyakan dikesampingkan.
  • Intinya adalah bagaimanakah orang dapat mempengaruhi dan menarik massa dengan jalan apa saja.
  • Untuk kepentingan itu, ilmu yang diajarkan para sofis adalah ilmu bahasa, retorika, dialektik. Dan diajarkan pula ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu falak, bahkan juga mistik.
  • Meski beberapa dari ilmu di atas pernah juga diajarkan oleh filsuf sebelum mereka, ada perbedaan yang mencolok, yaitu; ilmu pasti, ilmu falak, dls itu tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan pikiran yang tinggi. Metafisika adalah di luar minat mereka.

Pendapat Sarjana Muslim

Al-Baghdadi, Al-Nasafi, Al-Taftazani, Nur Al-Din Al-Raniri, dan Naquib al-Attas, membagi para sofis ke dalam tiga kelompok;

Pertama, disebut dengan kelompok al-la adriyyah atau gnostik, karena selalu mengatakan tidak tahu atau selalu ragu-ragu tentang keberadaan sesuatu sehingga menolak kemungkinan seseorang meraih ilmu pengetahuan. Orang yang seperti ini, pada gilirannya juga akan meragukan sikapnya yang serba meragukan keberadaan segala sesuatu.

Kedua, ialah kelompok al-indiyyah, yaitu mereka yang selalu bersikap subjektif. Kelompok ini menerima kemungkinan ilmu pengetahuan dan kebenaran, tetapi menolak tujuan ilmu pengetahuan dan kebenaran. Bagi mereka, tujuan ilmu pengetahuan dan kebenaran adalah subjektif (indi, yaitu ''Menurut saya''), bergantung pada pendapat masing-masing.

Ketiga, ialah kelompok al-'inadiyyah, yaitu mereka yang keras kepala, yang menafikan realitas segala sesuatu dan menganggapnya sebagai fantasi (auham) dan khayalan semata-mata. Kelompok terakhir ini lebih mirip dengan kelompok kedua.

Tokoh-tokoh Aliran Sofis

  • Protagoras ( + 485-411)

    Filsuf pertama yang secara sadar dan sengaja meninggalkan cita-cita para pra-Socratic. Bagi para pra-Socratik, pemungkiran dan (atau) kesangsian itu hanya mengenai alam indra. Maka bagi Protagoras yang disangsikan juga alam metafisik. "Tidak ada pengertian yang tetap, yang benar untuk semua orang. Manusia hanya menangkap dengan indra dan tangkapan ini tidak sama untuk setiap orang. Karena manusia terus-menerus berubah maka tangkapannya juga berubah. Apakah artinya berbicara tentang benar dan salah? " maka dalam konteks ini protagoras mengatakan, homo mensura (Manusia adalah norma dari segala-galanya)

    Manusia dalam pengertian yang mana? Manusia dalam kodradnya atau individualnya? Individualnya, begitu kata Pratogoras (C.J. De Vogel)

    Segala-galanya apa maksudnya? Segala-galanya dalam konteks tangkapan indra atau dalam pengertian yg tidak terbatas?

    Konkritnya, Pratagoras ingin mengusung suatu kebenaran subjektif bukan suatu kebenaran objektif. Karena kebenaran menurutnya adalah seseorang punya kecakapan untuk memutuskan manakah yang menguntungkan bagi Negara pada suatu saat tertentu. Dg kata lain, "segala sesuatu yang berguna pada suatu saat tertentu menurut keadaan saat itu".

  • Gorgias (483 – 375)

    Ia lebih tepat dikatakan sebagai ahli bicara ketimbang ahli pikir. Karenanya ia disebut "Bapak ilmu pidato" (retorika).

    Bagi Gorgias, benar dan salah tidak jadi soal yang penting bagaimana mempertahankan setiap pernyataan.

    Salah satu kata-katanya yang terkenal adalah "sama sekali tidak ada barang yang-ada. Andaikata ada, tidak dapat dimengerti dan jika dapat dimengerti, tidak dapat dikatakan".

    Sebab apakah tidak ada apa-apa?

    Sebab jika ada sesuatu, yang ada itu KEKAL atau DILAHIRKAN. Nah, kedua-duanya tidak mungkin, katanya. Jadi tidak ada apa-apa sama sekali.

    Sebab apa DILAHIRKAN tidak mungkin? Sebab lahir berarti lahir dari yang-ada atau dari yang-tidak-ada. Nah, dari yang-tidak-ada tidak dapat dilahirkan apa-apa ! Akan tetapi juga tidak mungkin dilahirkan dari yang-ada. Sebab yang sudah ada itu sudah ada, dan jika sudah ada tidak dapat dilahirkan ! Jadi jika ada sesuatu, hal itu tidak dapat dilahirkan.

    Atau KEKAL !

Akan tetapi inipun tidak mungkin. Sebab apa? Sebab jika kekal, tidak ada batasnya. Akan tetapi jika tidak ada batasnya, tidak dapat berada di suatu tempat karena ada di suatu tempat sama dengan dibatasi oleh tempat. Jika demikian, yang ada itu tidak ada di manapun juga. Jika tidak ada di manapun juga, ini berarti tidak ada sama sekali. Jelaslah bahwa tidak ada apa-apa sama sekali.

Kalau kita membaca "puncak pikiran" Gorgias itu, tentulah bertanya permainankah ini atau sungguh-sungguhkah? Ada yang berpendapat bahwa nihilisme Gorgias itu sungguh-sungguh. Ada pula yang mengatakan hanya dagelan saja.

Tapi yang jelas, dalam konteks ini kita dapat membayangkan semangat sofis, yang tidak peduli akan benar dan salah.

Sokrates (470-400 sm)

Sepenggal Hidup Sokrates

Socrates adalah filsuf pertama yang dilahirkan di Athena dan selama hidup tinggal di kota itu. Ayahnya seorang pemahat patung, ibunya seorang bidan. Jika hanya dipandang rupanya, maka Sokrates bukanlah orang yang menarik, karena roman mukanya jelek. Terkenallah juga bahwa istrinya, Xantippe, adalah wanita yang sangat galak.

Namun, Sokrates tetaplah Sokrates yang punya kepribadian menawan; budi pekertinya halus, tabiatnya yang tidak mencari keuntungan sendiri. Dan menjungjung moral yang luhur. Karenanya, masyarakat menghormatinya kala itu. Xenophon menulis dalam Memorabilia "Saya mengerti bahwa Sokrates selalu tampak sebagai orang yang bermoral tinggi. Kepada murid-muridnya, ia memberi pengajaran yang tinggi tentang kebajikan dan lain-lain kewajiban manusia."

Karena bakat Socrates yang piawai berdebat, berani , selalu mengemukakan pikirannya dengan terus terang dan tajam maka banyak juga yang membenci dan dendam padanya. Akhirnya, ia difitnah dan dituduh tidak menghormati dewa-dewa Negara Athena dan berpengaruh buruk pada generasi muda. Pada Usia 70 tahun, filsuf yang ulung ini dihukum mati oleh Pengadilan Rakyat Athena. Kepadanya diusulkan supaya meninggalkan kota. Akan tetapi ditolaknya, karena dia menghormati hukum Negara. Hukuman diterimanya dengan minum bisa.

Pesan terakhir Sokrates pada murid-muridnya:

"Lebih baik kita didhalimi orang ketimbang mendhalimi orang."

Perbedaan Sokrates Vs Sofis

Ada perbedaan cukup penting antara Sokrates dan Sofis. Tidak seperti kaum sofis, dia mengajar bukan untuk mendapatkan uang. Dia menyebut dirinya seorang filsuf dalam pengertian yang sebenarnya, yaitu "orang yang mencintai kebijaksanaan". Seorang filsuf sejati adalah orang yang mencari kebenaran tanpa pamrih.

Seorang filsuf mengetahui bahwa dalam kenyataannya hanya sedikit saja yang diketahuinya.

Kata-kata Sokrates yang terkenal;

Hanya satu yang aku tahu, yaitu bahwa aku tidak tahu apa-apa. Atau dengan kata lain, Orang yang paling bijaksana adalah yang mengetahui bahwa dia tidak tahu.

Sokrates meng counter paradigma pemikiran kaum Sofis dengan mengatakan bahwa ada yang namanya kebenaran Objektif, yang tidak bergantung pada Saya atau Kita.

Untuk membuktikan argumennya, Sokrates menggunakan dialektika yang dalam bahasa Yunani dialegesthai yang artinya bercakap-cakap atau berdialog.

Dalam catatan Aristoteles yang dituangkan dalam traktatnya tentang Metafisika, ada dua penemuan dalam metode Sokrates, kedua-duanya berkenaan dengan dasar pengetahuan, yaitu Induksi dan definisi.

Glosarium

Subyektif

  • (Inggris) Subyecitve. Beberapa pengertian: mengacu ke apa yang berasal dari pikiran (kesadaran, ego, diri, persepsi-persepsi kita, putusan pribadi kita) dan bukan dari sumber-sumber objektif, luar.
  • Subjektivisme: Suatu kategori umum yang meliputi semua doktrin yang menekankan unsur-unsur subyektif pengalaman.

Relativisme

  • (Inggris) relarivism, dari relative, dari Latin: relativus (berhubungan dengan).
  • Relativisme Protagoras; beberapa hal yang terkait dengan relativismenya adalah:

    Teori tentang relativisme pengetahuan dan relativisme persepsi indrawi. Sering dihubungkan dengan teori homo mensura (manusia sebagai ukuran) yang berdasarkan suatu perkataan bahwa "manusia adalah ukuran dari segala sesuatu; dari segala sesuatu yang ada sebagaimana adanya; dari segala sesuatu yang tidak ada sejauh tidak ada";

  • Relativisme Protagoras:
    • Apa yang diamati ada sebagaimana diamati oleh si pengamat.
    • Apa yang diamati benar bagi si pengamat
    • Kebenaran identik dengan apa yang diamati dan berhubungan dengan kondisi fisik si pengamat.
    • Dengan adanya alat-alat indera yang berbeda, apa yang diamati akan berbeda dan apa yang dianggap benar akan berbeda,
    • Kebenaran tidak ada terlepas dari si pengamat dan dari pernyataan bahwa sesuatu itu benar.

    Contoh dari beberapa pokok di atas: X berkata "angin itu dingin", Y berkata "angin itu panas", kedua pernyataan ini tidak benar. Baik X atau Y mengucapkan pernyataan yang salah. Kedua pernyataan adalah benar berhubungan dengan bagaimana X dan Y mengamati (merasakan) angin. Tidak ada metode atau standar yang mengatasi persepsi tersebut dan yang dapat digunakan untuk menentukan pernyataan mana yang benar dan pernyataan mana yang salah.

Skeptisisme

  • Skepticism, dari Yunani Skepsis (Pertimbangan atau keraguan).
  • Skeptisisme Gorgias: argumen pokok; tidak ada hal yang dapat dikatakan ada (versi nihilistik yang lebih kuat: yang ada tiada). Kalau apapun sungguh ada, kita tidak akan mampu mengetahuinya; dan kalau kita mampu mengetahuinya, kita tidak akan mampu mengomunikasikannya.

Nihilisme

  • (Inggris) nihilisme. Dari bahasa Latin nihil (tidak ada). Secara harfiah: ketiadaan.
  • Beberapa Pengertian:
    • Penyangkalan mutlak. Dalam konteks ini nilihilisme berarti titik pandang yang menolak ideal positif mana pun.
    • Dalam epistemologi, penyangkalan terhadap setiap dasar kebenaran yang obyektif dan real.
    • Teori bahwa tidak ada yang dapat diketahui. Semua pengetahuan adalah ilusi, tidak bermanfaat, tidak berarti, relatif (nisbi) dan tidak bermakna.

24 Februari 2009

Pokok Bahasan IV

FILSAFAT YUNANI KUNO

Mengapa Mempelajari Filsafat Yunani Kuno ?

Setidaknya ada 2 alasan, mengapa kita perlu mempelajari sejarah filsafat Yunani.

Pertama, gaya dan alam pemikiran Yunani membantu kita memahami unsur-unsur yang sebagian besar menjadi batu bangunan untuk kultur modern (misalnya, cara berpikir modern yang logis berdasarkan prinsip-prinsip ilmu logika, serta cara penalaran ilmiah dengan prinsip kausalitas, paham demokrasi, dan keutamaan-keutamaan hidup). Dengan mempelajarinya, kita bisa retrospektif untuk memahami mengapa dan bagaimana kultur modern dan ilmiah sekarang ini terbentuk. Sekaligus mendapatkan prinsip-prinsip pokoknya.

Kedua, bagi mereka yang secara khusus menekuni studi filsafat, ada alasan tersendiri: Filsafat Yunani memuat dan merumuskan problem-problem filsafat yang masih hangat didiskusikan sampai hari ini. Tema-tema tersebut adalah:

Ada

Keutamaan

Kebenaran

Jiwa

Pengenalan

Allah

Dunia


Secara umum, tema-tema pokok filsafat Yunani mencakup tiga hal:

  1. Permasalahan tentang asas (arkhe) dan hukum (logos) alam semesta, serta upaya menemukan satu prinsip yang mempersatukan segalanya.
  2. Tema-tema yang berkaitan dengan paham aletheia (Yunani, Ketidaktersembunyian), seperti "Ada", "Kebenaran", "Pengetahuan Sejati".
  3. Pertanyaan tentang kodrat manusia dan penentuan tindakan etisnya; "Jiwa", "yang baik", dan "keutamaan" (arete).

Ahmad Tafsir mengatakan bahwa : Ciri umum dari filsafat Yunani adalah rasionalisme

Periodeisasi Filsafat Barat Kuno

Para sejarawan filsafat sepakat membagi sejarah filsafat Barat Kuno ke dalam tiga jaman.

Jaman pra-Sokrates

Jaman Klasik

Jaman Yunani-Romawi / Jaman Helenistis

  1. Jaman pra-Sokrates

    Jaman ini mencakup filsafat Alam dari para pemikir asal Miletos (Thales, Anaximandros, dan Anaximenes), Parmenides, Herakleotos.

    (650-500 SM).

  2. Jaman Klasik

    Jaman Klasik ditandai dengan munculnya Sokrates, Plato dan Aristoteles. Termasuk yang dimasukkan pada priode ini adalah kaum Sofis. Pusat filsafat jaman ini adalah Athena.

  3. Jaman Yunani-Romawi / Jaman Helenistis

    Bermula dari saat muncul sampai tenggelamnya kekuasaan Alexander Agung (abad ke-4 SM) hingga jaman kekuasaan bangsa Romawi (abad ke-2 SM). Ada dua madzhab utama dalam jaman ini, yaitu:

  • Madzhab Epikuros, dan
  • Madzhab Stoa.

Kedua Madzhab di atas memiliki concern pada bidang filsafat Moral (etika).

Pada abad ke-1 SM sampai akhir kekuasaan kerajaan Romawi Barat, ada ajaran-ajaran baru dalam sejarah filsafat Barat kuno, khususnya Skeptisisme dan neo-Platonisme. Selain itu, ada juga ajaran-ajaran lain yang datang dari India, Persia, Yudaisme, dan Kristianisme.

Tokoh-Tokoh Filosof Pra-Sokrates

  • THALES (624-546 SM)

Thales adalah founding father bagi sejarah filsafat Barat dengan memberi jawaban yang tidak mitologis atas pertanyaan:

  • What is nature of the World stuff ?
  • Water is the basic prinsiple of the Universe

Bagi Thales, air adalah sebab yang pertama dari segala yang ada dan yang jadi, sekaligus juga akhir dari segala yang ada dan yang jadi. Di awal air di ujung air. Air adalah yang penghabisan. Air merupakan subtrat (bingkai) sekaligus substansi (isi) itu sendiri.

  • ANAXIMANDROS (610-547 SM)

    Tidak seperti Thales, Anaximandros berpendapat lain. Ia mengatakan bahwa prinsip segala sesuatu bukanlah anasir alam yang kongkret seperti Air. Mengapa? Sebab, seandainya air sebagai unsur basah sungguh-sungguh merupakan prinsip segala sesuatu, seharusnya terdapat juga dalam segala sesuatu, misalnya pada Api. Tetapi nyatanya tidak demikian.

    Anaximandros lalu menetapkan prinsip lain sebagai asas segala sesuatu. Prinsip itu adalah prinsip abstrak yang dinamainya to apeiron (yang tidak terbatas). To
    apeiron ini bersifat ilahi, abadi, tidak terubahkan dan meliputi segala-segalanya.

  • ANAXIMENES (585-528 SM)

    Kesulitan menerima ajaran gurunya, Anaximandros, Anaximenes mengembalikan lagi prinsip segala sesuatu kepada anasir Alam, yakni Udara. Udara di sini menurut pengertian orang-orang Yunani meliputi baik udara atau kabut atau uap.

    Menurut Anaximenes, semua benda di alam semesta tercipta karena suatu proses pengenceran dan pemadatan dari udara sebagai anasir dasariah ini: Kalau udara menjadi encer, muncullah api. Sebaliknya, kalau udara semakin bertambah kepadatannya, muncullah berturut-turut air, tanah, dan batu.

    Pandangan mengenai udara ini, dikembangkan oleh Anaximenes pada Jiwa manusia, yang tak lain adalah udara. "sebagaimana jiwa kita, yang tidak lain daripada udara, menyatukan tubuh kita, demikian pula udara mengikat dunia ini jadi satu".

KESIMPULAN

Dari ketiga pemaparan para filosof tersebut, dapat disimpulkan:

  1. Alam semesta merupakan keseluruhan yang bersatu, maka harus diterangkan dengan menggunakan satu prinsip (the one) saja.
  2. Alam semesta dikuasai oleh suatu hukum. Kejadian-kejadian alam tidak terjadi secara kebetulan, tetapi ada semacam keharusan teratur di belakang kejadian-kejadian itu.
  3. Akibatnya, alam semesta merupakan kosmos. Kata Yunani dari kosmos dapat diartikan sebagai DUNIA, sebuah dunia yang teratur sebagai lawan kata dari khaos, dunia yang kacau balau.
  • HERACLITUS (540-480 SM)

    Heraclitus yang berasal dari Ephesus di Asia Kecil. Dia beranggapan bahwa perubahan terus menerus, atau aliran, sesungguhnya merupakan ciri alam yang paling mendasar. "Segala sesuatu terus mengalir," kata Heraclitus.

    Segala sesuatu mengalami perubahan terus-menerus dan selalu bergerak, tidak ada yang menetap. Karena itu kita "tidak dapat melangkah dua kali ke dalam sungai yang sama," dalam ungkapan bahasa Inggrisnya "you can not step twice into the same river for the fresh waters are ever flowing upon you".

    Menurut Heraclitus, Alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah; yang panas jadi dingin, yang dingin jadi panas. Artinya ada ke-dinamis-an di dalam alam ini. Jadi kesimpulannya adalah bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan (stuff)nya seperti Thales sebelumnya mengatakan, tapi prosesnya

  • PARMENIDES (540-480 SM)

    Rekan sejaman dengan Heraclitus adalah Parmenides adalah logikawan pertama dalam sejarah filsafat. Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada deduksi logis.

    Parmenides beranggapan bahwa segala sesuatu yang ada pasti telah selalu ada. Dan juga tidak ada sesuatu yang dapat muncul dari ketiadaan. Demikian juga, tidak ada sesuatu pun yang ada dapat menjadi tiada. Namun demikian, tidak ada yang disebut perubahan aktual. Tidak ada yang dapat menjadi sesuatu yang berbeda dari yang sebelumnya.

    Cara pandang di atas, membawa Parmenides pada suatu kesimpulan bahwa keaneka-ragaman realitas yang ada, dapat dijumpai suatu hal yang tetap, sama dan berlaku umum. Sesuatu yang tetap, sama dan berlaku umum itu tidak dapat ditangkap melalui pencerapan panca-indera, namun hanya dapat dicerna oleh pikiran (rasionalitas). Karena bagi Parmenides, indra-indra kita memberikan gambaran yang tidak tepat tentang dunia, suatu gambaran yang tidak sesuai dengan akal kita. Untuk itulah, tugas seorang filsuf adalah menyingkapkan segala bentuk ilusi perseptual. Atas pemikirannya inilah kemudian Parmenides dikenal sebagai seorang rasionalis. Atau rasionalisme. @

Pokok Bahasan III

PEMIKIRAN MITOLOGI DAN AWAL LAHIRNYA FILSAFAT

Pengertian Mitologi

Istilah mitologi diambil dari bahasa Yunani mytologia (mythos: mite, mitos; dan legein: berbicara). Jadi, Mitologi adalah hal-hal yang membicarakan tentang mitos.

Lorens Bagus, Kamus Filsafat, menjelaskan mitologi sebagai:

  • Refleksi tentang realitas dalam kesadaran primitif, yang diungkapkan dalam cerita rakyat lisan tentang masa lampau. Mite-mite merupakan cerita yang dilahirkan pada tahap-tahap awal sejarah, yang gambaran-gambaran fantastiknya (dewa-dewi, pahlawan-pahlawan legendaris, peristiwa-peristiwa besar, dan sebagainya) tidak lain merupakan upaya-upaya untuk memopulerkan dan menjelaskan gejala-gejala alam dan masyarakat yang berbeda.
  • Ilmu yang mempelajari mite-mite, asal-usulnya dan refleksi tentang realitas di dalamnya
  • Suatu kumpulan cerita mite (mitos, hikayat) yang ada kaitannya dengan agama primitif atau suatu studi (penyelidikan) yang menggarap cerita-cerita tersebut. Mite-mite timbul, berkembang karena didorong oleh hasrat dan usaha manusia (yang tidak ilmiah) untuk memahami dan menjelaskan dunia sekitarnya.

Beberapa Mitos Dalam Sejarah

Sekitar 700 SM, kebanyakan mitologi Yunani ditulis oleh Homer dan Hesiod. Dan pada filsuf Yunani awal mengecam mitologi Homer sebab para Dewa terlalu menyerupai manusia dan sama egois dan sama curangnya. Salah seorang filsuf yang mengkritik itu adalah Xenophanes, yang hidup sekitar 570 SM. Katanya, manusia menciptakan dewa-dewa sesuai dengan banyangan mereka sendiri. Mereka percaya bahwa dewa-dewa itu dilahirkan dan mempunyai badan dan pakaian serta bahasa sebagaimana kita semua. Orang-orang Etiopia percaya bahwa para dewa itu hitam dan berhidung rata. Bangsa Trasia membayangkan mereka sebagai manusia bermata biru dan berambut terang.

1. Mitos Dewi Eurynome (Dewi segala sesuatu) tentang asal mula Alam Semesta:

Pada jaman Homeros, diceritakan bahwa: Dewi Eurynome, dewi segala sesuatu, dengan telanjang, ia muncul dari dalam kekacauan. Namun, ia tidak menemukan sesuatu pun yang mantap sebagai tempat pijakan kakinya. Dia lantas memisahkan laut dari langit, dan menari sendirian di atas gelombang laut itu. Eurynome bersetubuh dengan Ophion, sang ular besar, lalu mengambil rupa seekor burung merpati dan hinggap di atas gelombang lautan dan menghasilkan pada saatnya telur bakal dunia. Atas perintah Eurynome, Ophion memutari telur bakal-dunia ini sebanyak tujuh kali, sampai telur itu menjadi masak tererami dan pecah. Dari telur yang pecah itulah, muncul segala sesuatu yang ada: Matahari, Bulan, Planet-planet, Bintang-gemintang, Bumi dengan pegunungan dan sungai-sungai, pepohonan, rerumputan dan makhluk hidup.

2. Mitos Dewa Thor (Dewa Kesuburan) dengan palunya:

Di Yunani sekitar enam ratus tahun sebelum kelahiran Kristus (SM) semua pertanyaan yang diajukan oleh manusia dijawab oleh agama. Penjelasan-penjelasan agama ini disampaikan dari generasi ke generasi dalam bentuk mitos. Ada sebuah cerita yang sangat populer yang memiliki suatu lukisan mitologis tentang dunia, yaitu cerita tentang Thor dan palunya. Orang-orang Norwegia percaya bahwa Thor mengendarai sebuah kereta yang ditarik dua ekor kambing melintasi angkasa. Ketika dia mengayunkan palunya akan terdengar guntur dan halilintar. Kata "guntur" dalam bahasa Norwegia "Thor-don" yang berarti raungan Thor. Dalam bahasa Swedia, kata untuk guntur adalah "aska," aslinya "as-aka," yang berarti "perjalanan dewa" di atas lapisan-lapisan langit. Jika ada guntur dan halilintar pasti ada hujan, yang sangat penting bagi para petani Viking. Maka Thor dipuja sebagai dewa kesuburan. Sekaligus menjadi dewa paling penting di wilayah Skandinavia. Seperti halnya Dwi Sri (dewi padi atau kesuburan) dalam cerita rakyat di Indonesia.

Kesimpulan

  • Mitos memainkan peranan amat penting dalam kehidupan manusia. Hanya saja, dalam pemikiran manusia mitos sudah menjadi penyembahan "idola-idola", segala jenis benda atau hal yang disakralkan walaupun tidak layak dipuja –dengan kata lain berhala dalam bentuknya yang "primitif" dan yang lebih "modern".
  • Jadi, mitos bukan sesuatu yang harus ditiadakan demi pemodernan pemikiran manusia. Yang harus ditiadakan adalah salah pemahaman dan penyalahgunaan mitos.

Kaitan Mitos Dengan Filsafat

Pada sekitar abad VI SM, mulailah bermunculan orang-orang yang tidak puas dengan segala bentuk dongeng, hikayat atau mitos tersebut. Mereka berupaya mencari jawaban yang dapat diterima akal atas segala misteri yang ada di alam semesta ini. Dan ini merupakan awal kebangkitan pemikiran filsafat Yunani, di mana orang-orang mulai mencari kebenaran dengan menggunakan logos (akal) dan mulai meninggalkan mythos (mitos).

Kata-kata Moh. Hatta dalam bukunya Alam Pemikiran Yunani :

"...Tiap bangsa betapapun biadabnya, mempunyai dongeng takhayul. Ada yang terjadi dari kisah perintang hari, keluar dari mulut orang yang suka bercerita. Ada yang terjadi dari muslihat menakut-nakuti anak supaya ia tidak nakal. Ada pula yang timbul dari keajaiban alam yang menjadi pangkal heran dan takut. Dari itu orang menyangka alam ini penuh oleh dewa-dewa. Lama-kelamaan timbul berbagai fantasi. Dengan fantasi itu manusia dapat menyatukan ruhnya dengan alam sekitarnya. Orang yang membuat fantasi itu tidak ingin membuktikan kebenaran fantasinya karena kesenangan ruhnya terletak pada fantasinya itu. Tetapi kemudian ada orang yang ingin mengetahui lebih jauh. Di antaranya ada orang yang tidak percaya, ada yang bersifat kritis, lama-kelamaan timbul keinginan pada kebenaran.

Orang-orang Grik (Yunani) dahulunya banyak mempunyai dongeng dan takhayul. Tetapi yang ajaib pada mereka ialah bahwa angan-angan yang indah itu menjadi dasar untuk mencari pengetahuan semata-mata untuk tahu saja. Tidak mengharapkan untuk dari itu. Berhadapan dengan alam yang indah luas, yang sangat bagus dan ajaib pada malam hari, timbul di hati mereka keinginan hendak mengetahui rahasia alam itu. Lalu timbul pertanyaan di dalam hati mereka, dari mana datangnya alam ini, bagaimana terjadinya, bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya. Demikianlah selama beratus tahun alam ini menjadi pertanyaan yang memikat perhatian ahli-ahli pikir Yunani."

KESIMPULAN

Dari paparan di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada kaitan yang cukup dekat antara mitos yang irrasional (tidak masuk akal) dengan lahirnya filsafat yang lebih mengedepankan logos (rasionalitas) dalam mencari dasar argumentasi atas segala yang terjadi di alam semesta ini.

22 Februari 2009

Pokok Bahasan II


SISTEMATIKA PEMBAGIAN FILSAFAT


Sistematika Filsafat ini disebut juga dengan struktur filsafat. Sistematika ini, oleh beberapa tokoh, dibagi ke dalam cabang-cabang :

1. ARISTOTELES
Filsafat di bagi ke dalam tiga bidang studi, yaitu:

a. Filsafat Spekulatif/Teoretis
Filsafat spekulatif atau teoritis ini bersifat objektif. Termasuk dalam bidang ini ialah Fisika, Matematika, Biopsikologi, dan sebagainya. Tujuan utama filsafat spekulatif ialah pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri.
b. Filsafat Praktikal
Filsafat praktikal memberi petunjuk dan pedoman bagi tingkah laku manusia yang baik dan sebagaimana mestinya. Termasuk dalam bidang ini adalah Etika dan Politik. Sasaran terpenting bagi filsafat praktikal ialah membentuk sikap dan perilaku yang akan memampukan manusia untuk bertindak dalam terang pengetahuan itu.
c. Filsafat Produktif
Filsafat produktif adalah pengetahuan yang membimbing dan menuntun manusia menjadi produktif lewat suatu keterampilan khusus. Termasuk dalam bidang ini ialah kritik sastra, retorika, dan estetika. Adapun sasaran utama yang akan dicapai adalah agar manusia sanggup menghasilkan sesuatu, baik secara teknis maupun puitis dalam terang pengetahuan yang benar.
2. CHRISTIAN WOLFF (seorang filsuf rasionalis Jerman)

Membagi cabang-cabang filsafat ke dalam:


a. Logika

Studi tentang metode berpikir dan metode penelitian ideal, yang terdiri dari observasi, introspeksi, deduksi dan induksi, hipotesis dan eksperimen, analisis dan sintesis, dan sebagainya.
b. Ontologi
Membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh dan sekaligus. Pembahasan itu dilakukan dengan membedakan dan memisahkan eksistensi yang sesungguhnya dari penampakan eksistensi.
c. Kosmologi
Secara tradisional dianggap sebagai cabang metafisika yang bergumul dengan pertanyaan-pertanyaan mengenai asal dan susunan alam raya, penciptaan dan kekekalannya, vitalisme atau mekanisme, kodrat hukum, waktu, ruang, dan kausalitas.
d. Psikologi
Ilmu yang membahas tentang jiwa dan bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku.
e. Teologi Naturalis
Teologi adalah ilmu tentang Allah. Teologi natural adalah teologi yang dimulai dengan pengetahuan alamiah manusia tentang Tuhan.
f. Etika
Studi tentang perilaku ideal.
3. AHMAD TAFSIR

Bahwa secara garis besar filsafat mempunyai tiga cabang besar, yaitu:

a. Epistemologi (teori Pengetahuan)
Epistemologi atau teori pengetahuan pada dasarnya membicarakan cara memperoleh pengetahuan.
Menurut Dagobert D. Runes dalam kamusnya, Dictionary of Philosophy (1971), menjelaskan bahwa:
Epistemology is the branch of philosophy which investigates the origin, structure, methods and validity of knowledge”.
Epistemologi memiliki beberapa aliran yaitu:
1) Empirisme
John Locke (1632-1704) adalah bapak aliran ini. Ia mengemukakan teori tabula rasa yang secara bahasa berarti meja lilin. Maksudnya adalah bahwa manusia itu pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia memiliki pengetahuan. Melalui proses keterlibatan indra, maka ditangkaplah suatu pengetahuan, sehingga sesuatu yang tidak dapat diamati dengan indera bukanlah pengetahuan yang benar. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang benar. Karena itulah metode penelitian yang menjadi tumpuan aliran ini adalah metode eksperimen.
2) Rasionalisme
Bapak aliran ini (biasanya) dirujukkan pada Rene Descartes (1596-1650). Pengetahuan yang benar menurut aliran ini adalah pengetahuan yang diperoleh melalui kegiatan akal dalam menangkap objek. Jadi, akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Sebenarnya, rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan; pengalaman indera diperlukan guna merangsang akan dapat bekerja. Namun, untuk proses akhirnya kepada kebenaran adalah semata-mata dengan akal.
3) Positivisme
Tokoh aliran ini adalah August Comte (1798-1857). Pada dasarnya positivisme bukanlah suatu aliran yang khas berdiri sendiri. Ia hanya menyempurnakan empirisme dan rasionalisme. Dengan kata lain, ia menyempurnakan metode ilmiah (scientific method) dengan memasukkan perlunya eksperimen dan ukuran-ukuran. Positivisme mengajarkan bahwa kebenaran ialah yang logis, ada bukti empirisnya, yang terukur. “Terukur” inilah sumbangan penting positivisme. Misalnya, hal panas. Positivisme mengatakan bahwa air mendidih adalah 100 derajat celcius, besi mendidih 1000 derajat celcius, dan yang lainnya misalnya tentang ukuran meter, ton, dan seterusnya. Ukuran-ukuran tadi adalah operasional, kuantitatif, tidak memungkinkan perbedaan pendapat.
4) Intuisionisme
Tokoh aliran ini adalah Henri Bergson (1859-1941). Menurutnya, tidak hanya indera yang terbatas tapi akal juga terbatas. Objek-objek yang kita tangkap itu adalah objek yang selalu berubah. Jadi pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap. Dengan menyadari keterbatasan indera dan akal itulah, Bergson mengembangkan satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh manusia, yaitu intuisi. Ini adalah hasil evolusi pemahaman yang tertinggi. Pengembangan kemampuan (intuisi) ini memerlukan suatu usaha. Kemampuan inilah yang dapat memahami kebenaran yang utuh, yang tetap, yang unique. Berkaitan dengan intuisionisme, ada sebuah aliran yang mirip dengannya, namanya iluminasionisme. Aliran ini berkembang di kalangan tokoh-tokoh Islam. Teori yang menjadi mainstream adalah teori kasyf yang menyatakan bahwa manusia –yang hatinya telah bersih– telah ‘siap’ sanggup menerima pengetahuan dari Tuhan. Pencapaiannya dilalui dengan cara latihan atau di dalam Islam disebut suluk, atau lebih khusus lagi riyadhah. Umumnya, metode ini diajarkan di dalam thariqat. Menurut ajaran thariqat/tashawwuf, manusia itu dipengaruhi (ditutupi) oleh hal-hal yang material, dipengaruhi oleh nafsunya. Bila nafsu itu dapat dikendalikan, penghalang material (hijab) disingkirkan, maka kekuatan rasa itu mampu bekerja, laksana antena yang mampu menangkap objek-objek gaib.
b. Ontologi (Teori Hakikat)
Teori hakikat atau ontologi membahas semua objek. Apa itu hakikat? Hakikat adalah realitas sementara realitas adalah kenyataan yang sebenarnya; jadi, hakikat adalah kenyataan yang sebenarnya, keadaan sebenarnya sesuatu, bukan keadaan sementara atau keadaan yang menipu, bukan keadaan yang berubah. Ada banyak cabang-cabang di dalam teori hakikat. Kosmologi adalah ilmu yang berbicara tentang hakikat asal, susunan, berada, juga tujuan kosmos. Antropologi adalah ilmu yang mengupas tentang hakikat manusia. Fheodicea atau sering juga disebut theologia adalah ilmu yang membahas tentang hakikat Tuhan. Dan masih banyak lagi yang lain seperti filsafat pendidikan dan filsafat hukum.

Kalau yang kita bicarakan mengenai realitas benda-benda, apakah ia sesuai dengan penampakannya atau bersembunyi di balik penampakannya (appearence) itu, maka untuk menjawab hal ini ada beberapa aliran yang termasuk di dalamnya. (1) materialisme, (2) idealisme, (3) dualisme, (4) skeptisisme, dan (5) agnostisisme.
c. Aksiologi (Teori Nilai)
Teori nilai atau disebut juga aksiologi membicarakan guna pengetahuan atau disebut aksiologi. Kalau kita kontekskan dengan filsafat, maka apa kegunaan pengetahuan filsafat? Untuk menjawab ini, tentu kita akan melihat filsafat sebagai tiga hal:

Filsafat sebagai kumpulan teori. Di sini filsafat digunakan untuk memahami –dan merespons– dunia pemikiran. Sebuah contoh, jika anda tidak setuju dengan komunisme maka sebelumnya anda harus mengetahui teori-teori filsafat marxisme karena teori filsafat dalam komunisme itu ada di dalam filsafat marxisme. Dan demikian juga hal lainnya.

Filsafat sebagai pandangan hidup (philosophy of life). Dalam posisi ini filsafat menjadi jalan kehidupan. Jika dalam agama Islam dikatakan bahwa Islam itu adalah al-shirath al-mustaqim, maka filsafat sebagai philosophy of life demikian juga halnya. Ia menjadi pedoman dan ajarannya diamalkan dalam kehidupan.

Filsafat sebagai metode pemecahan masalah. Bagaimana cara filsafat menyelesaikan (to solve) masalah? Sesuai dengan sifat filsafat, ia menyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian masalah secara mendalam artinya ia menyelesaikan masalah dengan cara pertama-tama mencari penyebab yang paling awal munculnya masalah. Universal maksudnya melihat masalah dalam hubungan seluas-luasnya.

18 Februari 2009

Pokok Bahasan I

Bismillahirrahmanirrahiem

APA ITU FILSAFAT ?

1. Encyclopedia Britannica

".... is derived from the composite Greek noun Philosophia
means "the love of persuit wisdom".

2. Encyclopedia of Philosophy

"The Greek word sophia is ordinary translated as 'wisdom', and the compound philosophia, from which philosophy derives, is translated as 'the love of wisdom'"

3. The Grolier Dictionary

Philosophy: Inquiry into the nature of things based on logical reasoning rather than empirical methods

4. Louis Kattsoff, Elements of Philosophy

  • Filsafat adalah berpikir secara kritis.
  • Filsafat adalah berpikir dalam bentuk sistematis.
  • Filsafat harus menghasilkan sesuatu yang runtut.
  • Filsafat adalah berpikir secara rasional.
  • Filsafat harus bersifat komprehensif.

5. Bertrand Russel

Philosophy: The attempt to answer ultimate question critically

6. William James, Encyclopedia of Philosophy

Philosophy: A collective name for question which have not been answered to the satisfaction of all that have asked them

7. Sokrates

Tugas Filsafat adalah bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam kehidupan, melainkan mempersoalkan jawaban yang diberikan.

JADI …..

Filsafat adalah suatu ilmu, meskipun bukan ilmu keahlian biasa, yang berusaha menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran.

Atau Filsafat disebut sebagai: suatu usaha untuk berpikir yang radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu sedalam-dalamnya.


OBJEK PEMBAHASAN FILSAFAT

Obyek yang dipikirkan oleh filosof adalah segala yang ada dan yang mungkin ada. Jadi luas sekali.

Ada 2 Objek bahasan filsafat :

  1. Objek Materia: segala yang ada dan mungkin ada.
  2. Objek Forma : yaitu sifat penyelidikan. Obyek forma filsafat adalah penyelidikan yang mendalam. Maksudnya, ingin tahunya filsafat adalah ingin tahu bagian dalamnya. Yaitu sesuatu yang melebihi dunia empiris.

Ilustrasi

… Apa itu hujan?

Mata melihat, hujan adalah air yang turun dari langit. Ini pengetahuan Sains.

… Mengapa air itu turun?

Para ilmuwan menyelidiki bahwa hujan itu adalah air yang menguap, berkumpul di atas, lalu turun, dan itulah yang disebut hujan. Ini Sains.

… Mengapa air laut, air danau, air sumur itu menguap?

Menurut sains karena adanya pemanasan. Ini masih Sains.

… Mengapa di Indonesia banyak hujan sementara di padang pasir sedikit?

Karena di Indonesia banyak gunung, di padang pasir tidak. Ini masih Sains.

… Akan tetapi mengapa di Indonesia banyak gunung, di padang pasir tidak?

Sains tidak dapat menjawab karena tidak dapat diteliti lagi secara empiris.

Filosof berpikir. Ia menemukan: itu kebetulan;

kebetulan saja di Indonesia banyak gunung, di padang pasir tidak.

… Apa itu kebetulan?

Kebetulan ialah salah satu bentuk hukum Alam.

… Apa itu hukum alam?

Hukum alam ialah hukum kehendak alam kata sebagian, hukum kehendak Tuhan kata sebagian yang lain.

Mulai dari kata kebetulan, sampai kehendak Tuhan di akhir ini, itu adalah pengetahuan filsafat. Jawaban-jawaban itu semua hanya berdasarkan pemikiran logis, tanpa dukungan fakta empiris. Berpikir tanpa dukungan data seperti ini sering juga disebut berpikir spekulatif; inilah filsafat.


METODE FILSAFAT

Istilah metode berasal dari kata Yunani methodeuõyang berarti "mengikuti jejak atau mengusut, menyelidiki dan meneliti"

Dalam hubungannya dengan upaya ilmiah, metode berarti "cara kerja yang teratur dan sistematis yang digunakan untuk memahami suatu obyek yang dipermasalahkan"

  1. Meieutik Dialektis Kritis Induktif

    Metode ini adalah metode Sokrates. Landasan metode ini adalah bahwa setiap manusia itu memiliki pengetahuan objektif yang diperolehnya sejak dalam kandungan (pra-eksistensinya). Untuk mengungkapkan pengetahuan itu diperlukan suatu dialektika (proses tanya-jawab; dialog) yang memungkinkan seseorang mendapatkan pengetahuan tersebut. Caranya dengan meminjam teknik meietik (kebidanan), dengan mengajak orang berbincang-bincang. Dan akhirnya ditemukan kebenaran secara universal.

  2. Deduktif Spekulatif Transendental

    Metode ini dikembangkan oleh Plato. Inti dan dasar seluruh filsafat Plato ialah ajaran tentang ide-ide. Plato percaya bahwa ide yang tertangkap oleh pikiran lebih nyata ketimbang obyek-obyek material yang terlihat oleh mata. Karena itu, hanya ide yang merupakan realitas yang sesungguhnya dan abadi. Apa yang disebut pengetahuan sebenarnya hanya merupakan ingatan terhadap apa yang telah diketahuinya di dunia ide. Jelas dunia ide itu berada di luar pengalaman manusia di dunia, mengatasi realitas yang tampak, dan keberadaannya terlepas dari dunia indrawi. Karena itu, sistem pemikiran Plato bersifat transendental. Karena itu pula, secara menyeluruh dapat dikatakan bahwa metode filsafat plato adalah metode deduktif spekulatif transendental.

  3. Silogisme Deduktif

    Metode ini dikemukakan oleh Aristoteles. Logika adalah salah satu karya filsafat besar yang dihasilkan oleh Aristoteles. Inti logika adalah silogisme. Dan silogisme merupakan suatu alat dan mekanisme penalaran untuk menarik konklusi yang benar berdasarkan premis-premis yang benar. Itulah sebabnya mengapa metode Aristoteles disebut metode silogisme deduktif. Berikut ini contoh silogisme:

    Semua Manusia akan Mati (Umum/Universal)

    Si Ahmad adalah Manusia (Khusus/Partikular)

    Si Ahmad akan Mati (Konklusi)

Pertemuan I

Oleh: Damanhuri, M.Ag.

A. TUJUAN PERKULIAHAN :

Agar mahasiswa dapat menguasai :

1. Dasar pemikiran FILSAFAT dari awal perkembangannya hingga munculnya Renaissance (masa pencerahan di Barat).

2. Paradigma berpikir Filsafat dan mengkaitkannya dengan ilmu pengetahuan. (Jurusan yang dipilihnya)

B. TOPIK BAHASAN

  1. Pengertian, Obyek, Metode dan Struktur Pembahasan Filsafat
  2. Sistematika Pembagian Filsafat
  3. Mitologi dan Awal Kemunculan Filsafat
  4. Filsafat Yunani Kuno
  5. Sokrates Vs Kaum Sofis
  6. Idealisme Plato
  7. Realisme Aristoteles
  8. Filsafat Skolastik
  9. Filsafat Islam
  10. Renaissance dan Humanisme : Awal perkembangan Filsafat Modern
  11. Rasionalisme
  12. Empirisme
  13. Eksistensialisme
  14. Fenomenologi


C. REFERENSI /BUKU RUJUKAN

1. Kees Bertens, Ringkasan Sejarah Filsafat :

Sebuah buku tentang Sejarah ringkas Filsafat Barat mulai abad ke – 6 SM hingga abad ke – 19 M. Di dalamnya dibahas babakan sejarah dari masa Yunani Kuno, abad pertengahan dan masa modern. Bahasannya mencakup pemikiran tokoh-tokoh filsafat dan aliran-aliran yang berkembang dalam filsafat. Sebuah buku yang menarik, apalagi ditulis oleh tokoh yang sangat berkompeten di bidangnya. Inilah buku yang sederhana tentang SEJARAH FILSAFAT BARAT.

2. Madjid Fakhry, Sejarah FIlsafat Islam :

Inilah buku Sejarah FILSAFAT ISLAM yang dikupas dengan bahasa yang ringan dan sistematis. Di dalam buku ini terdapat banyak informasi tentang para filosof muslim dengan varian pemikirannya, sejarah penerimaan Filsafat di dunia Islam hingga kontribusi besarnya dalam memajukan pemikiran keagamaan, dan tentunya yang tak bisa dipungkiri adalah kontroversi yang terjadi antara ahli kalam dan para filosof yang menghiasi khazanah keilmuan Islam. Sebuah bacaan wajib bagi siapapun yang ingin mendalami FILSAFAT ISLAM.

  1. Harold Titus, dkk. Persoalan-persoalan Filsafat :

    Persoalan-persoalan filsafat adalah buku "Khas Filsafat" yang sangat serius dalam gaya penuturannya. Sebuah buku penting untuk mengetahui kata-kata kunci yang ada dalam Filsafat . Pembahasannya mengambil model tematik, yaitu dengan menjelaskan istilah-istilah kunci dengan menghadirkan banyak tokoh yang terlibat di dalamnya. Pembahasannya meliputi; Apakah Filsafat itu, Manusia: Makhluk yang Sadar Akan Dirinya, Bidang-bidang Nilai, Pandangan-pandangan Dalam Filsafat, dan Agama-agama: Timur dan Barat.

  2. Buku Anjuran :
    • Harun Hadiwijoyo, Sari Sejarah Filsafat Barat jilid I & II
    • Muhammad Hatta, Alam Pikiran Yunani
    • Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra
    • Mark B. Woodhouse, Berfilsafat Sebuah Langkah Awal

12 Februari 2009

Event Five:

(my poetries)



B I L A
[ suatu ketika disaat tua ]


hanya ada kursi goyang
dengan waktunya yang panjang
dari siang hingga petang
aku duduk menceritakanmu sayang
pada cucu kita sambil gembira riang





RUMAH KITA
[ sketsa kehidupan kita ]


rumah itu mungil
temboknya bercat biru
terdapat taman bunga didepannya
sumur tua yang tinggal usia
: kedamaian menjelma di sana

rumah itu istana kita
tempat berteduh berbagi cinta
berdua sepanjang masa
menyapa esok dengan asa
: sampai ajal diusia tua

rumah itu harapan ku
aman damai bersama waktu
dirimu diriku satu
melangkah jauh nan lalu
: beriring sejalan selalu

rumah itu…



PERKAWINAN
[pertemuan yang dinanti]


Dua jiwa menyatu
Dalam mahligai
Dua hati bertemu
Dalam kesunyian
Dua tubuh bersatu
Dalam pelaminan


Rentangkan jiwa itu:
Rasa yang tenang
Rindukan hati itu:
Rasa yang damai
Rapatkan tubuh itu:
Rasa yang hangat




KELUARGA
[jawaban atas kesendirian]


Berkumpul jadi satu
: mangan ora mangan
Keberadaanpun tak jua diingkari
Kebersamaan tak mungkin terjadi
Tanpa mereka di sini

Aku sekedar diri
Tak berarti; jika terus
Aku berharap pada:
Keniscayaan yang menyertai
Keutuhan yang mengikuti

Oh.. Keluarga
Buktikan dirimu
menjadi jati diri
Mengapa kamu berarti
tolong jelaskan padaku

Oh Aku, Kamu:
Tentu kita penghuninya

Event four:

(the meaning events)



Peristiwa tinggallah kenang
Keabadian menunjuk makna
Sisakan waktumu ‘tuk merenung
Carilah keotentikan itu …
Temukan dalam peristiwa bermakna



Membangun masa depan bukanlah sekedar membalik telapak tangan, dan kita tinggal mengatakan sim salabim abra kadabra ... Masa depan adalah suatu keinginan dan harapan bagi hidup dan kehidupan ideal masa datang. Tak ada yang dapat menjangkaunya, tak ada yang dapat melaluinya tanpa berpijak pada hari ini dan masa lalu. Masa depan tentu berdiam dalam tempat dan waktu yang direka-reka, yang dibayang-bayang. Adalah tugas kita menyambutnya dengan tangan terbuka dan pikiran yang cerah. Masa depan adalah kehidupan kita yang belum terjadi.

Kaliurang, Tawangmangu, Papringan, dan tempat-tempat yang menyediakan waktu untuk kita adalah peristiwa-peristiwa bermakna yang keberadaannya tak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup dan cinta kita. Mereka adalah meaning event yang senantiasa mengajarkan kita tentang hidup, cinta, dan harapan-harapan. Karena mereka jualah kita dapat berbagi perasaan dan pikiran, menyatukan visi dan tujuan kemana kita akan melangkah. Singkarnya, meaning event adalah penyebutan lain dari rinisance communities.

Kata pepatah: pengalaman adalah guru terbaik karena di sanalah kita dapat menimba kearifan dan belajar untuk masa depan. Pengalaman dapat berupa apa saja; ia bisa tempat, ia mungkin adalah kata-kata atau bahkan menjelma menjadi kebisuan.. kesatupaduan ini adalah misteri yang membutuhkan interpretasi, keberadaannya selalu ditafsir dan direnungkan maknanya, dan begitu seterusnya… belajarlah memaknai hidup dari pengalaman-pengalaman yang telah lalu. Bersamanya kita bangun hidup yang terus baru, bersamanya kita maknai peristiwa demi peristiwa, bersamanya kita abadi menjadi sepasang sejoli yang tak lekang oleh waktu dan lapuk oleh jaman.

Keberadaan suatu masa sangat ditentukan oleh keberadaan kita yang selalu menafsir dan memaknai pengalaman itu menjadi satu-satunya pendamping yang tak henti-hentinya memberi inspirasi dan kekuatan untuk berbuat, bertindak, dan mengamalkan setiap keyakinan yang kita peroleh dari serpihan-serpihan dan penggalan waktu dan peristiwa. Tanyakan pada mereka apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi. Mengadulah pada mereka, apa yang menjadi tangisanmu dan apa yang akan kau tangisi. Janganlah berhenti bertanya, dan jangan berhenti pula mencari jawabnya.

Hari esok akan cerah,
bukan terletak pada
setiap waktu yang terus mengalir
Tapi pada diri kita
yang mampu menemukan
makna terdalam dari peristiwa-peristiwa bermakna
dan melihatnya sebagai anugerah cinta

Event Three:

(building new event)



Hidup hanya sekali,
Kawinpun hanya sekali, dan
Matipun hanya sekali..



Perjalanan hidup manusia hanyalah mengikuti nurani dan naluri yang menyertainya dalam pilihan-pilihan dan ruang-ruang kesadarannya. Hidup adalah pemberian, life is given, diberi untuk dinikmati jangan disesalkan. Seperti halnya dirimu, kaulah pemberian Tuhan yang maha sempurna. Sebuah pemberian yang tak dapat dinilai dengan angka dan kata. Hanya syukur yang patut dikumandangkan, dilantunkan bersama deburan ombak, sayatan malam, kehangatan matahari.

Anugerah terindah tak patut diingkari. Pengingkaran terhadapnya merupakan sebagian dari kesombongan manusia yang mencoba menilai pemberian Tuhan dengan harga eksistensinya yang naif. Tuhan telah memilihkannya seorang bidadari yang berbudi luhur, berparas cantik, bertindak etis, mengapa saja masih diragukan dia untuk hidupmu yang panjang? Bukankah tiada pemberian yang sangat bernilai jika kita mampu menerima pemberian itu dengan hati dan pikiran yang lapang. Penuh kearifan dan kejumawaan. Tidakkah masih kurang untukmu, seorang dengan kepribadian dan paras yang cantik dan istimewa tak pernah lahir dua kali di dunia ini. Kelahirannya tercipta seratus tahun sekali, layaknya seorang mujaddid yang diharap kehadirannya untuk menata dunia ini dengan kesempurnaan ajaran dan kemaslahatan bagi umat. Perempuan seperti itu adalah seorang mujaddid juga, dialah yang akan membawa kedamaian, perubahan besar, dan kemaslahan bagi suaminya. Dialah seperti yang disabda Tuhan dengan perempuan sholihah sebagai hiasan terbaik dunia ini.

Aku tak dapat membayangkan, bila keseimbangan kosmos ini akan kehilangan perempuan di sisi lelaki. Lelaki hanyalah satu bagian karakter jalal dari perempuan yang berdimensi jamil. Dunia tertata dengan keseimbangan sempurna jalal dan jamil, langit-bumi, baik-jahat, barat-timur dan begitu seterusnya. Tak ada yang tanpa berpasang pasangan, semuanya telah dicipta sedemikian sempurnya tiada yang dapat menandingi-Nya. Kita hanyalah sebutir debu dari kekuasan-Nya yang tak terbatas. Jika demikian masihkah kita menunda syukur ini?

Syukurku terus mengalun disela-sela waktu dan keterjagaanku. Tak henti-hentinya mulutku bergetar untuk memintakan rahmat dan berkah-Nya untuk dirimu yang telah melebur dalam diriku:

Aku terjaga dalam diam
Aku merenung dalam sunyi
Aku terpejam dalam hening
Aku tenggelam dalam diri

Tak ada diam yang diam
Tak ada sunyi yang sunyi
Tak ada hening yang hening
Tak ada diri dalam diri



Kesatuan wujudku dengan waktu, dengan ruang tak menyisakan lagi perenungan, tak membiarkan lagi satu titik kekosongan. Dirimu telah menempati ruang dan waktuku bersama-Nya.

Sungguh… pengalaman ini tak dapat lagi dipercaya oleh siapapun. Seperti ketika pertama kali Nabi menceritakan Isra’ dan Mi’rajnya bagi bangsa Arab. Tak ada yang dapat menyakininya. Cerita itu dianggapnya hanya bualan Muhammad saja untuk mengatakan alam metafisis yang sedemikian dahsyatnya hingga mengalahkan kekuatan Latta dan Uzza. Pengalamanku tak ingin aku perbandingkan dengan Isra’ dan Mi’raj Nabi yang kuat dimensi spritualitasnya. Pengalamanku hanya pengalaman ekstase diri yang melebur dalam kesadaran eksistensi ke-aku-an untuk pengakuan akan cinta yang tak meluangkan lagi kebencian. Cinta telah menjadi suatu dzat tanpa warna. Ia dapat melebur dengan warna apapun, ia dapat bergaul dengan golongan manapun, dan ia dapat dijamah oleh siapapun. Demikianlah cinta dalam kebersamaan dan kebermaknaanku. Dia begitu agung dan suci, seperti keagungan-Nya dan kesucian cintamu padaku.

Dengan makna cinta ini seperti inilah aku ingin membangun peristiwa demi peristiwa di hari ini dan masa depan. Aku ingin peradaban ini menjadi peradaban yang damai dan menyejukkan. Tak ada lagi cinta yang membuat korban. Tak ada lagi pengorbanan yang menyisakan setumpuk balas dendam dan sakit hati. Cinta adalah suatu yang suci, jagalah kesuciannya agar tak menjadi petaka dan angkara murka bagi siapa saja yang memuja cinta sebagai kekuatan abadi kedamaian ini.

Event Two:

(the replay of true story)


Panas semusim telah basah oleh hujan sehari, pengorbanan setahun telah pupus karena logika-logika hati yang dibakar rasa cemburu… Siapa sebenarnya yang patut bercumburu? Aku ataukah Kau… kenyataan memang tak dapat aku elakkan, dia memang bersamaku. Walau seribu kata telah kucoba jelaskan bahwa ‘dia tetaplah dia sebagai teman’, pernyataanku seakan terbentur tembok cemburu yang kokoh, dan tak sempat lagi bersemai asumsi-asumsi lain yang mungkin lebih membukankan hati… lebih cerna melihat masalah … dan lebih arif menyikapi situasi…

Sebaliknya, apakah aku tak berhak cemburu, disaat dikau bersama orang yang kau juga anggap sebagai ‘kakak’? Yang dulu pernah kau sebut ketika kau tiba di Jogja? Orang yang jua tak henti-hentinya ‘memberi’ rasa dan perhatian yang dalam terhadapmu? Apakah kau anggap itu semata sikap dan tindakan yang ‘lumrah’? Apakah aku ini tak dapat melihat itu sebagai sesuatu yang ‘lebih’?

Aku menyadari, dan akupun mafhum. Kata-kata yang kau rangkai dalam baris kesedihanmu di dalam surat itu penuh dengan suasana hati yang labil, meledak-ledak sekaligus menumpahkan perasaan yang selama ini menampakkan sisi kecintaan, kesetiaan dan kejujuran. Begitulah kata pepatah; cinta yang berlebih datanglah juga kebencian yang tak berkurang.

Siapa sebenarnya yang lebih dewasa? Aku tak pantas menjawabnya. Dan akupun tak ada niat untuk membahasnya. Karena bagiku Cinta tetaplah cinta, kebencian hanyalah biasnya. Tak mungkin aku melepas ikatan yang telah mengakar kuat dalam kesadaranku ini. Sekali diikat hanyalah kematian yang dapat memutuskannya.

Oh.. waktu, oh memori-memori yang pernah menyertaiku.. tak ada lagi yang dapat menemaniku selain kalian wahai waktu dan momen-momen abadi. Kalianlah hiasan yang paling mengerti bahwa di atas event-event itu ternyata terdapat sesuatu yang melebihinya (beyond it). Peristiwa seakan cukup oleh waktu kata benda yang kaku tanpa progresivitas. Peristiwa telah menjadi momen-momen waktu itu saja. Kenangan telah menjadi kisah yang manis diingat saja.

Aku hanyalah sekedar darah, segumpal daging dan segenggam kemauan yang dapat bercerita, berbagi rasa dan menikmati hidup sejauh yang aku mampu meneguknya. Jika waktu telah mengakhiri perjalanan yang hanya seperempat ini. Aku tak kan pernah menyesal. Aku telah berusaha meyakini diriku sendiri untuk tetap jujur pada waktu, pada peristiwa dan aku tetap menganggap bahwa ini hanyalah sekedar kesalahpahman. Kesalahpahaman yang tercipta dalam situasi dan kontruks emosi yang labil. Bahasa emosi dan perasaan terkadang hanya dibatasi oleh ruang yang sangat tipis, begitu tipisnya hingga kita tak mampu lagi membedakannya.

Sungguh…. Peristiwa ini bukan sekedar momen biasa bagiku, di sini aku semakin menyadari bahwa Cinta yang pernah keluar dari hatiku ini adalah Cinta yang tulus dan bersih dari noda-noda. Jika tidak, aku telah lama melakukannya dengan orang-orang yang pernah dekat denganku. Gampang bukan? Mungkin bukan? Tapi apa maknanya bagi kedamaian hidupku? Apa maknanya bagi keabadian Cintaku? Dan apa maknanya bagi pilihan kesadaranku?

Hidup tanpa makna, cinta tanpa keabadian, dan pilihan tanpa kesadaran hanyalah seorang musafir yang tak punya tujuan bagi perjalanannya. Hanyalah hidup yang sia-sia. Aku telah memilihmu… aku telah menetapkanmu sebagai satu-satunya hidup yang berarti, satu-satunya cinta yang abadi, nan satu-satunya pilihan atas kesadaranku… mengapa aku harus memungkirinya?

Pilihan haruslah sebuah pilihan
Ketetapan haruslah ketetapan
Jangan kaburkan pilihan dengan ketetapan yang lain
Atau kita hanyalah gelobang air
Yang beriak saat angin menerjang
Atau kita hanyalah kayu
Yang mendebu karena api
Atau kita hanyalah Embun
Yang berjaya disaat pagi



Dunia akan tersenyum bila kita sama-sama menyaksikan bahwa ruang-ruang hampa berjarak di saat malam dan siang itu tidak lagi menimbulkan pra-sangka pra-sangka, bayangan-bayangan, kekelaman kekelaman. Tak ada yang dapat memisahkan hati dan jiwa kita, bila seluruh aliran darah, desahan nafas, dan detak jantung selalu berfungsi dalam kesatuan anatomi yang memberi energi bagi jasad kita. Aku yakin… tak ada lagi mendung, tak ada lagi badai, tak akan pernah ada lagi petir bila kita berteduh dalam gubuk dengan selimut kepercayaan, dan hati yang sama-sama mengagungkan ketulusan untuk saling memberi dan menerima. Tabah menghadapi cobaan. Yakinlah aku bukan seperti yang kau takutkan. Aku adalah jelmaan sekuntum mawar yang bersemi di Tawang Mangu. Amin…

3/april/2002

Event One:

(the true story about Other)


MY HOLY LOVE

(rinisance communities yang dikhianati)

Apa salah Aku?
Saat kau katakan apa yang sebenarnya kau lakukan waktu itu
Darahku berhenti mengalir, detak jantungku lenyap
Paru-paruku tak mampu menghirup oksigen lagi
Walau organ tubuhku berfungsi
Aku tetap ketawa, bercanda seperti biasa

Saat kau tanya ‘Aku Cemburu’?
Aku hanya mampu menjawab dalam hati
Ya, aku cemburu…


Aku nggak akan cemburu kalo kamu perginya tidak dengan orang yang pernah punya hasrat ama kamu. Dan kamu selalu membanggakan kepergianmu dengannya itu. Saat kau cerita kencanmu dengannya, otakku tak berhenti berwacana, tentang kamu dan dia.
Aku salah nerimamu, itu yang ada dalam hatiku karena kamu memang nggak selevel ama aku. Kenapa kamu ngak terus terang, saat aku tanya “kamu ada di mana?’ Apakah itu salah satu bentuk penghianatan kamu? Jangan kamu nodai hubungan kita, dengan penghianatanmu kalo memang kamu menghendaki hubungan kita berakhir, lebih baik kita putus secara baik-baik.

Tell me “what my wrong?”


Kamu terlalu baik sama orang, sampai kau tak bisa membedakan orang yang harus kau perlakukan baik. Sekali dia minta pertolonganmu, maka dia akan memintanya terus. Dan hasratnya dulu yang tak tersampaikan, punya kesempatan tuk disampaikan. Karna kamu sudah memberikan waktu dan ruang bagi dia. Walau sebenarnya kalian sama-sama mengakui kalian sudah punya masing-masing. Kalo kau katakan aku cemburu buta sudah sejak semalam aku marah sama kamu. Tapi aku tadi malam mencoba menepis semua gejolak hati dan perasaanku. Aku juga tak mau menangis di depanmu. Cukup aku yang tahu isi hatiku saat itu. Pagi tadi kamu mengungkit kembali kenanganmu dengannya.

Akankah kebersamaan kita tadi malam, adalah kebersamaan yang terakhir kali bagi kita? Jika ya, aku takkan pernah melupakannya seumur hidupku. Dan saat aku mengingat hubungan kita, maka aku akan mengikat hatiku ‘tuk tidak berhubungan dengan siapapun orangnya. Aku bukan orang yang gampang percaya ama orang.

Lincah, cantik, pintar, kaya, seumur ama kamu, dia punya segalanya. Jangan jadikan aku tempat pelarianmu, saat dia tak ada di Jogja. Saat aku katakan nama dia, itu adalah salah satu bentuk kesedihan, tangisan hatiku. Setega itukah perlakuanmu padaku? Akhir-akhir ini aku sering mengimpikan masa-masa pernikahan kita. Dan aku menata lahir batinku untuk persiapan pernikahan kita. Mimpi malamku selalu di isi dengan gambaran-gambaran masa depan kita.

Aku sudah tak mampu berbicara, aku hanya mampu menulis isi hatiku di atas selembar kertas ini. Perasaanku padamu bukan hanya cinta, sayang, tapi melebihi semua itu. Begitu juga kesedihanku saat ini. Tak bisa digambarkan oleh siapapun juga. Aku akan terus menulis isi hatiku, sampai tanganku lelah dan mataku terpejam tuk bertemu mimpi-mimpi tentang kita. Dan saat mimpi itu berakhir dan akupun terjaga dari mimpiku, maka aku cepat-cepat mengambil pena dan kertas tuk segera menulis tentang mimpi kita.

Bila kutahu…
Bahwa perasaan itu hanya main-main
Dan karena terpaksa
Tak mungkin kuterima kamu
Cinta:
Yang terkadang membuat kita sedih
Kita tak bisa bersatu, karena
Penghianatanmu meruntuhkan
Ambisi cinta yang pernah kubangun
Bersama sejuta harapan
Dan berkah bagi anak-anakku
Kini: aku sadar
Ketika engkau pergi dengan cintanya
Bersama mimpi yang kau bawa
Dan aku, adalah manusia
Yang tak kuasa menahan derita
Dan tak mampu menerima penghianatan.


Tak mungkin, jika cinta itu menjelma menjadi bayang kerinduan, jika ia lahir dari pelarian, atau berupa apa saja yang menyakitkan. Maka disanalah ia membuat luka dan sakit. Seperti api yang senantiasa membara dan menyimpan panas yang sangat besar, menampakkan betapa menyakitkan penghianatan itu.

I wanna change the world, only for you …

Semua bisa terjadi dan berubah ketika kamu khianati cinta suciku. Aku memang, jauh berbeda dengan dia. Warna kulit, kedudukan dihatimu dan banyak lagi perbedaan-perbedaan hingga membuatku seperti sampah. Dan atas dasar perbedaan itu menjadi logika primitif yang mementingkan dirimu sendiri, egoisme dan apapun namanya. Yang kutahu sekarang adalah ketika cinta dikhianati dimana pemahaman dan pengetahuan tak sanggup menggambarkan sakitnya penghianatan itu.

When you tell me that you hate me… adalah ungkapan terdalam dari kebencian yang paling sempurna tentang pengkhianatan yang menjelma menjadi lagu kebencian dan menyakitkan. Aku menangis dan kau senang dengannya. Ada yang kau sembunyikan, semua gelap tak ada setitik cahayapun. Sebuah kejujuran yang kupersembahkan kau balas dengan pengkhianatan. Mungkin itu salah satu sebab diciptakannya neraka. Dengan ketidakjujuran mengapa kita tetap bersama.
Dan waktu telah menjadi saksi bahwa kesendirianmu tanpa diriku telah membuat kau berkhianat. Pada dia yang menemani kesendirianmu dalam setiap desahan nafas dan gerak tubuhmu. Kenikmatan dan kebahagiaan yang kau ciptakan adalah pengkhianatan penderitaan dan kesengsaraan. Aku menderita, aku sengsara dan aku jera melakukannya.
Cintaku terlalu suci untuk kau khianati. Dan ternyata kamu melakukannya. Aku mensucikan cinta karena seperti aku menghadap-Nya. Sejak kau katakan hal itu, aku selalu berdzikir dan tak henti-hentinya memohon kesabaran kepada-Nya. Kini aku telah kehilangan jiwaku, aku hampa, aku telah tiada.

Dalam kegelisankku semalam, yang ada dalam benakku adalah “kamu dan dia”. Otakku terus berwacana, membuat praduga-praduga tentang kamu dengannya. Aku berusaha menepisnya dan menghibur diriku sendiri. Namun aku tak mengalahkan diriku sendiri.
Aku merasa jenuh dengan suasana Jogja. Jika kamu melakukan hal itu hanya untuk menguji aku. Maka aku marah. Tapi jika kamu melakukannya untuk memberi harapan dan membandingkan aku ama dia. Biarlah hubungan kita berakhir sampai disini saja. Karena aku bukan barang perbandingan. Kamu salah pilih aku. Seharusnya dia yang kamu pilih. Tak ada orang yang mampu menghiburku.

Hatiku bertanya-tanya “apa aku egois?” “apa aku cemburu?” Ternyata setelah aku pikir-pikir dan tanya ama teman-temanku mereka juga sakit hati jika diperlakukan seperti itu. Hari-hariku hanya untuk menangis, mengenang, menulis. Kadang aku tak percaya kamu khianati aku. Tapi ini nyata, dan sesuatu yang ada di dunia ini menjadi mungkin, “apa aku egois?”.

Aku kalah segalanya dari dia. Maklumlah kalo kamu akhirnya nerima dia. Aku dulu berfikir untuk menjadikan kamu cinta pertama dan terakhirku. Dan kenyataannya memang ia. Walaupun akhirnya kau bukan menjadi pendampingku. Ternyata apa yang aku gelisahkan selama ini terjadi “kau meninggalkanku”. Kenapa begitu sial nasibku di dunia.

Aku tak sanggup melihat benda atau orang-orang yang pernah menjadi kenangan kita. Sepertinya baru kemaren kau bersamaku. Ternyata semua yang kau tulis dalam bukumu yang kau hadiahkan padaku: RINISANCE COMMUNITIES bohong belaka. Dan mimpi-mimpi yang ada dalam bukumu adalah rayuan maut. Sebenarnya korban pelarian yang keberapa aku ini? Saat dia datang, maka kaupun pergi bersamanya, mengukir kenangan lalu kau ceritakan padaku. Ceritamu sangat ironis sekali bagiku. Kenapa kau pilih aku, bila kau tahu aku tak punya, seperti apa yang dia punya? Ataukah kau jadikan aku boneka mainanmu selama dia jauh darimu. Dan kau pergi setelah kau tahu semuanya tentang aku dan saat dia telah datang.

Aku tahu alasanmu sekarang. Saat aku pinta kau lamar aku, dan kamu bilang kamu belum siap. Ternyata kamu bukan belum siap, tapi kau pilih aku bukan untuk kau jadikan teman hidupmu. Kamu pilih aku hanya tuk jadikan penghiburmu saat dia jauh. Betapa malangnya nasib ini. Dan orang-orang yang selama ini aku cintai, sayang yang melebihi segalanya, hanya mengganggap aku sebagai penghibur.

Kau lakukan itu, karena aku nggak pernah cemburu? Aku nggak akan cemburu, kalo kau pergi bukan dengan dia. Akhirnya aku tak tahu harus bersikap gimana ama kamu. Jika memang aku berbuat salah, tolong katakan apa kesalahanku, hingga kau balas dengan perlakuan itu. Sekali lagi, aku memaklumi kamu berbuat seperti itu, karena dia punya segalanya. Dan aku tak punya. Yang aku punya hanya cinta suci dan kesetiaan, kejujuran. Dan kamu takkan mendapatkan apa-apa dariku kecuali cinta suci yang pantang dikhianati, yang selalu diiringi dengan kejujuran dan kesetiaan.

Aku minta malam ini kau tentukan, aku yang tak punya apa-apa atau dia yang punya segalanya? Ternyata kejujuranku padamu kau khianati begitu saja. Mungkinkah aku tetap menjadi orang one is called rinisance. Yank sakit pengkhianatan itu.
Dari nada bicaramu, kau tak menyimpan rasa bersalah sedikitpun. Karena kamu memang merasa tidak bersalah. Saat aku pinta waktumu untukku malam ini, kau tak bersedia. Jangan salahkan aku jika pikiranku terus membuat praduga-praduga tentang kamu. Karena kesalahanmu. Sebenarnya malam ini aku ingin tahu siapa sebenarnya yang ada dalam hatimu?

Kau tak bisa membaca suasana hatiku. Karna kamu tidak sungguh-sungguh mengenal aku. Seharusnya kau mengerti suasana hatiku dari nada bicaraku tadi. Otakku sudah tak mampu lagi tuk merangkai kata-kata.

Malam sepi
Terima kasih kau telah menemaniku malam ini
Hingga aku larut dalam kesepianmu
Angin malam
Sampaikan khabar pada dunia
Aku punya cinta suci
Aku punya kesetiaan
Aku punya kejujuran
Semua itu akan kupersembahkan tuk suamiku


Suami, hanya dalam khayalanku. Saat ini, tidak mungkin hidupku kan ditemani seseorang. Aku tak kan pernah berstatus isteri. Karena kau sudah pergi bersama orang yang punya segalanya, orang yang punya masa depan.

2/april/2002

BEYOND EVENT

(The short story about rinisance communties)
Part Two—-


Introduction


Bila esok itu abadi
Niscaya momen-momen hari inipun
Jua abadi



Perjalanan waktu seakan tiada hentinya menuturkan pesan dan peristiwa. Soal dan jawabpun terus silih berganti dan rinisance communities semakin sadar bahwa peristiwa (meaning event) itu memanglah sesosok guru terbaik dan bijaksana.

Dalam sohibul hikayah pernah dituturkan bahwa;

“Dunia ini awalnya hanya sebongkah benda mati tanpa ruh. Sedemikian keras, tandus bahkan khabarnya tak ditemukan sumber kehidupan disana. Hanya saja kemudian, dan tiada yang tahu asal muasalnya, tiba-tiba sang dunia itu dikejutkan satu misteri maha dahsyat yang pikiranpun tak sempat lagi bertanya apa gerangan? Dunia yang dulu membatu, tandus nan tak ada tanda-tanda kehidupan, kini telah menjadi sebuah tempat tinggal yang indah, bersemangat, berkeinginan, bergerak dan beragam unsur kehidupan lainnya. Dan menurut hikayah itu disebutkan, bahwasanya sumber perubahan itu berasal dari setetes air mata suci dari seseorang perempuan. Air mata itu adalah sumber dari segala sumber mata air kehidupan yang di dalamnya manusia meminumnya untuk melepas dahaga.”


Air mata itu, kini diyakini sebagai suatu anugerah Tuhan. Dan Tuhanpun telah memfirmankan air mata itu menjadi ayat-ayat bagi penerang jiwa dan menuntun ke jalan keabadian. Pun jua air mata rinisance communities, telah mengguratkan tolehan kehidupan. memberi semangat dalam kehidupan di jasadku.

Rinisance communities adalah satu peristiwa di antara peristiwa kemanusiaan yang dapat saja terjadi pada siapapun. Ia memberi makna bagi kesadaran, ia adalah refleksi dari suatu angitan perjalanan hidup yang tercerai-berai. Dan ia adalah suatu tragedi sekaligus legenda kisah abadi dua insan yang memimpikan hidup di atas niat cinta suci, kesetiaan dan kejujuran.

Seperti pada kisah-kisah lalu, suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa perjalanan hidup tak selamanya selalu berupa lembaran-lembaran indah, dan cerita-cerita manis. Hidup adalah suatu harmonisasi kekelaman dan kebersahajaan. Suatu perpaduan kehampaan dan kebermaknaan. Dua unsur yang saling bertemu dalam suatu peristiwa yang berbeda. Seperti halnya lelaki dan perempuan, mereka berbeda jenisnya namun disatukan oleh kehendak-Nya. Perbedaan adalah satu mukjizat, karena di sana hikmah selalu menanti dan mengajarkan kita untuk saling memahami.

Beyond Event, bukan sekedar peristiwa, bukan pula narasi, ia adalah suatu kesaksian sejarah yang melampau keduanya. Ia tepatnya disebut sebagai suatu gagasan masa depan yang dirangkai dari peristiwa-peristiwa lalu dan narasi masa depan. Ia sesungguhnya mimpi bagi suatu keyakinan bahwa bermimpi adalah proyeksi bagi kenyatakan yang akan dilalui.

Lailatul Qodar, 25/Nop/2002

The Third Night

(When You Tell Me That You Love Me)

Kulihat jam tanganku, di sana menunjuk pada 07:30 Wib. "Mas" Tiba-tiba kudengar suara menyapa disebelahku. Panggilan itu begitu 'lain' kurasakan. Sangat khas dan berkarakter. Panggilan yang dewasa dan punya wilayah makna yang kuat dalam diriku. Di balik kata itu tersimpan tumpukan sejarah yang tak bernilai harganya. Aku memcoba memahami diriku sebagai orang yang tak tahu banyak tentang 'dia'. Begitupun sebaliknya.

Hari terus meniti jam, tak terasa telah banyak momen-momen penting dilalui tanpa satu keinginan untuk bertemu. Anehnya, pertemuan terus terjadi, seakan-akan pertemuan itu adalah kodrat Tuhan dan petanda bagi cinta yang telah ditakdirkan. Cinta yang demikian suci dan melebur dalam jiwa. Dalam ketermenunganku aku berbisik, "kapan aku akan menceritakan ini padanya?"

Entah mengapa, setiap waktu aku rindu sekali mendengarkan lagunya Diana Ross dengan When You Tell Me that You Love Me nya. Sepertinya lagu itu adalah diriku sendiri yang berubah menjadi kata-kata dan senandung rindu bagi pujaan yang bertahta di singgahsana keindahan dan kedamaian. Sejak aku berkeingin itu, sudah berapa kali aku dengar lagu itu dan tiada bosan-bosannya aku menikmati dan terus menikmati.

Mungkin kamu ingat ketika lagu ini berkata : "Everything You was far/Nothing is without me … and When You tell Me that You Love Me… .. dan waktu telah menjadi saksi bahwa ketiadaanmu tanpa diriku telah membuat aku bersedih dan cemburu pada waktu yang senantiasa menemanimu dalam setiap desahan nafas dan gerak tubuhmu. Aku ingin menjadi waktu, seperti dia telah menemanimu dalam siang, dalam malam. Aku ingin menjadi ruang, seperti dia telah memberimu tempat berteduh dan menempatkanmu dalam mimpi yang indah. Segumpal keinginan tak mungkin memuaskanku ketika kerinduan itu telah menjemputku dalam perjalanan panjang, gelap berliku. Aku menderita, aku sengsara… tapi aku tak jera melakukannya. Penderitaan dan kesengsaraan yang kau ciptakan adalah kenikmatan dan kebahagiaan yang tak dapat diberikan oleh bentuk materi modernisme.

When You Tell Me that You Love Me, adalah ungkapan terdalam dari kegelisahan yang paling sempurna tentang cinta yang menjelma menjadi lagu kerindungan dan irama yang indah. Aku bercerita dan kaupun setia mendengarkan. Tiada yang disembunyikan, tiada yang digelapkan semua terang menderang laksana matahari, bulan dan bintang-gemintang. Sebuah kejujuran adalah awal yang baik untuk niat yang baik pula. Tanpa kejujuran tak mungkin dunia ini tercipta. Tanpa kejujuran tak mungkin ada surga, dan tanpa kejujuran mengapa kita bersama?

I wanna change the World, only for you …. Semua bisa saja terjadi, ketika kamu melekat dalam pori-pori tubuhku. Dunia hanya metaforfosis dari keinginan yang mengumpal dalam hati. Dan keinginan itu akan menjadi kekuatan yanga dahsyat ketika ia dilampiri oleh tenaga dalam cinta yang mendorongnya menjadi perubahan. Aku, memang, diciptakan berbeda dengan jenis kelamin, warna kulit, status sosial, dan banyak lagi… Tapi aku tak ingin perbedaan itu menjadi logika primitif yang mementingkan dirinya sendiri, egoisme, dan ataupun apa namanya. Yang kutahu sekarang adalah ketika Cinta menempati ruang di mana semua pemahaman dan pengetahuan tak sanggup meleburnya menjadi hanya sesederhana perbedaan itu. Love is beyond being. Kata terakhir yang ingin aku sampaikan, "tetaplah menjadi bintang di langit" bintang yang kelihatan kecil dan indah tapi eksistensi dirinya yang luar biasa tak pernah dikenal orang. Hanya satu yang tahu yaitu AKU.