(my poetries)
B I L A
[ suatu ketika disaat tua ]
hanya ada kursi goyang
dengan waktunya yang panjang
dari siang hingga petang
aku duduk menceritakanmu sayang
pada cucu kita sambil gembira riang
RUMAH KITA
[ sketsa kehidupan kita ]
rumah itu mungil
temboknya bercat biru
terdapat taman bunga didepannya
sumur tua yang tinggal usia
: kedamaian menjelma di sana
rumah itu istana kita
tempat berteduh berbagi cinta
berdua sepanjang masa
menyapa esok dengan asa
: sampai ajal diusia tua
rumah itu harapan ku
aman damai bersama waktu
dirimu diriku satu
melangkah jauh nan lalu
: beriring sejalan selalu
rumah itu…
PERKAWINAN
[pertemuan yang dinanti]
Dua jiwa menyatu
Dalam mahligai
Dua hati bertemu
Dalam kesunyian
Dua tubuh bersatu
Dalam pelaminan
Rentangkan jiwa itu:
Rasa yang tenang
Rindukan hati itu:
Rasa yang damai
Rapatkan tubuh itu:
Rasa yang hangat
KELUARGA
[jawaban atas kesendirian]
Berkumpul jadi satu
: mangan ora mangan
Keberadaanpun tak jua diingkari
Kebersamaan tak mungkin terjadi
Tanpa mereka di sini
Aku sekedar diri
Tak berarti; jika terus
Aku berharap pada:
Keniscayaan yang menyertai
Keutuhan yang mengikuti
Oh.. Keluarga
Buktikan dirimu
menjadi jati diri
Mengapa kamu berarti
tolong jelaskan padaku
Oh Aku, Kamu:
Tentu kita penghuninya
Ass. Wr.Wb
BalasHapusMenarik dan menyenangkan. Renyah dan berbobot.Tapi, Kapan saya saya bisa merasakan hangatnya kawin?
wass. Wr.Wb
www.cahayapemikiran.blogspot.com
Abuuuuuh, puisi pooooollllleeee.... cb sekali-kali aposting biddheng kopi ben rokok, Pak..
BalasHapus