12 Februari 2009

Event Five:

(my poetries)



B I L A
[ suatu ketika disaat tua ]


hanya ada kursi goyang
dengan waktunya yang panjang
dari siang hingga petang
aku duduk menceritakanmu sayang
pada cucu kita sambil gembira riang





RUMAH KITA
[ sketsa kehidupan kita ]


rumah itu mungil
temboknya bercat biru
terdapat taman bunga didepannya
sumur tua yang tinggal usia
: kedamaian menjelma di sana

rumah itu istana kita
tempat berteduh berbagi cinta
berdua sepanjang masa
menyapa esok dengan asa
: sampai ajal diusia tua

rumah itu harapan ku
aman damai bersama waktu
dirimu diriku satu
melangkah jauh nan lalu
: beriring sejalan selalu

rumah itu…



PERKAWINAN
[pertemuan yang dinanti]


Dua jiwa menyatu
Dalam mahligai
Dua hati bertemu
Dalam kesunyian
Dua tubuh bersatu
Dalam pelaminan


Rentangkan jiwa itu:
Rasa yang tenang
Rindukan hati itu:
Rasa yang damai
Rapatkan tubuh itu:
Rasa yang hangat




KELUARGA
[jawaban atas kesendirian]


Berkumpul jadi satu
: mangan ora mangan
Keberadaanpun tak jua diingkari
Kebersamaan tak mungkin terjadi
Tanpa mereka di sini

Aku sekedar diri
Tak berarti; jika terus
Aku berharap pada:
Keniscayaan yang menyertai
Keutuhan yang mengikuti

Oh.. Keluarga
Buktikan dirimu
menjadi jati diri
Mengapa kamu berarti
tolong jelaskan padaku

Oh Aku, Kamu:
Tentu kita penghuninya

2 komentar:

  1. Ass. Wr.Wb

    Menarik dan menyenangkan. Renyah dan berbobot.Tapi, Kapan saya saya bisa merasakan hangatnya kawin?

    wass. Wr.Wb

    www.cahayapemikiran.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Abuuuuuh, puisi pooooollllleeee.... cb sekali-kali aposting biddheng kopi ben rokok, Pak..

    BalasHapus