(The short story about rinisance communties)
—Part Two—-
Introduction
Bila esok itu abadi
Niscaya momen-momen hari inipun
Jua abadi
Perjalanan waktu seakan tiada hentinya menuturkan pesan dan peristiwa. Soal dan jawabpun terus silih berganti dan rinisance communities semakin sadar bahwa peristiwa (meaning event) itu memanglah sesosok guru terbaik dan bijaksana.
Dalam sohibul hikayah pernah dituturkan bahwa;
“Dunia ini awalnya hanya sebongkah benda mati tanpa ruh. Sedemikian keras, tandus bahkan khabarnya tak ditemukan sumber kehidupan disana. Hanya saja kemudian, dan tiada yang tahu asal muasalnya, tiba-tiba sang dunia itu dikejutkan satu misteri maha dahsyat yang pikiranpun tak sempat lagi bertanya apa gerangan? Dunia yang dulu membatu, tandus nan tak ada tanda-tanda kehidupan, kini telah menjadi sebuah tempat tinggal yang indah, bersemangat, berkeinginan, bergerak dan beragam unsur kehidupan lainnya. Dan menurut hikayah itu disebutkan, bahwasanya sumber perubahan itu berasal dari setetes air mata suci dari seseorang perempuan. Air mata itu adalah sumber dari segala sumber mata air kehidupan yang di dalamnya manusia meminumnya untuk melepas dahaga.”
Air mata itu, kini diyakini sebagai suatu anugerah Tuhan. Dan Tuhanpun telah memfirmankan air mata itu menjadi ayat-ayat bagi penerang jiwa dan menuntun ke jalan keabadian. Pun jua air mata rinisance communities, telah mengguratkan tolehan kehidupan. memberi semangat dalam kehidupan di jasadku.
Rinisance communities adalah satu peristiwa di antara peristiwa kemanusiaan yang dapat saja terjadi pada siapapun. Ia memberi makna bagi kesadaran, ia adalah refleksi dari suatu angitan perjalanan hidup yang tercerai-berai. Dan ia adalah suatu tragedi sekaligus legenda kisah abadi dua insan yang memimpikan hidup di atas niat cinta suci, kesetiaan dan kejujuran.
Seperti pada kisah-kisah lalu, suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa perjalanan hidup tak selamanya selalu berupa lembaran-lembaran indah, dan cerita-cerita manis. Hidup adalah suatu harmonisasi kekelaman dan kebersahajaan. Suatu perpaduan kehampaan dan kebermaknaan. Dua unsur yang saling bertemu dalam suatu peristiwa yang berbeda. Seperti halnya lelaki dan perempuan, mereka berbeda jenisnya namun disatukan oleh kehendak-Nya. Perbedaan adalah satu mukjizat, karena di sana hikmah selalu menanti dan mengajarkan kita untuk saling memahami.
Beyond Event, bukan sekedar peristiwa, bukan pula narasi, ia adalah suatu kesaksian sejarah yang melampau keduanya. Ia tepatnya disebut sebagai suatu gagasan masa depan yang dirangkai dari peristiwa-peristiwa lalu dan narasi masa depan. Ia sesungguhnya mimpi bagi suatu keyakinan bahwa bermimpi adalah proyeksi bagi kenyatakan yang akan dilalui.
Lailatul Qodar, 25/Nop/2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar